Serangan Pasukan Planet Orfel’h

Suatu hari di kapal luar angkasa pasukan Orfel’h.
“Akhirnya kita bisa menemukan seorang anak, Kapten Junal’h. Dia satu-satunya anak yang tidak ikut berkumpul di lapangan itu, dan kita sudah berhasil menangkapnya” Kata Prul’f.
“Hahaha bagus, artinya kita bisa segera kembali ke Orfel’h. Cepat masukan anak itu ke Dublo’gh dan sambungkan dengan pemindai keberhasilan misi, agar kita bisa mendapatkan jalur kembali!” Kata Kapten Junal’h.
Prul’f segera memerintahkan beberapa anak buahnya.

“Lepaskan aku...!”
Anak itu meronta, namun tangan-tangan kekar pasukan Orfel’h tak sanggup dilawannya.
“Cepat, waktu kita tinggal 5 Tha’lf lagi, kita tidak boleh gagal, atau kita tidak bisa kembali ke Orfel’h!” Kata Kapten Junal’h.

Anak itu terhempas ke dalam tabung kaca yang disinari oleh cahaya biru. Dia ketakutan, panik, meronta, kesakitan dan berteriak, seiring tubuhnya yang berubah menjadi kabut hijau.
“Mammaaaaa.....!”
Erliand terbangun dan terengah-engah. Tanpa pikir panjang dia segera bergegas mandi, mengenakan seragam putih merahnya, lalu segera meninggalkan kamarnya.
“Lho Lian... mau kemana?” Tanya Mamanya.
“Ke Alun-alun Ma” Kata Erliand sambil mencium tangan Mamanya.
“Katanya malas dan tidak mau ikut...?” Kata Mamanya menggoda.
“Tidak Ma, Ini kan hari peringatan kemerdekaan negara kita, mana mungkin Lian melewatkannya, Erliand kan anak INDONESIA” Kata Erliand semangat.

Share this:

CONVERSATION

0 komentar:

Post a Comment