Pencuri
Ah, apalagi ini. Aku sudah sangat pusing dengan masalah di kampus, dan sekarang sampai rumah langsung disambut oleh satpam yang ribut membentak-bentak seorang Ibu-ibu.
“Ini ada apa Pak Hanafi?”
“Ini Non, Ibu ini mencuri di rumah Non Sarah” Kata Pak Hanafi “Coba Non Sarah periksa di dalam, sepertinya kamar Orang Tua Non Nabila diacak-acak sama dia” Kata Pak Hanafi lagi.
Aku melihat kearah Ibu-ibu yang tampak ketakutan itu, dia balas menatapku penuh harap. Kemudian aku bergegas masuk ke dalam rumah. Benar, kamar orang tuaku diobrak-abrik, ruang kerja Papa juga berantakan. Aku geram dan segera kembali ke halaman.
“Apa yang Ibu curi” Bentakku.
Ibu itu mengulurkan sebuah buku yang rupanya disembunyikan di balik bajunya kepadaku.
“Sepertinya ini milik Papa” Pikirku.
“Bacalah halaman yang terlipat Nak” Kata Ibu-ibu itu.
Aku heran dengan perkataannya, tetapi aku menurutinya.
22 Feb 90
Hari ini, Akhinya kami bisa mengadopsi seorang bayi perempuan yang lucu dari seorang ibu yang bernama Ariani, terima kasih Tuhan atas anugerahMu.
Aku heran dengan tulisan itu, aku anak tunggal keluarga ini, tapi ini benar tulisan Papa. Aku menatap Ibu-ibu itu dengan tidak percaya.
“J...Jadi?” Kataku tergagap.
“Iya Nak, namaku Ariani, Aku ini Ibu Kandungmu” Kata Ibu itu.
“Iya Nak, namaku Ariani, Aku ini Ibu Kandungmu” Kata Ibu itu.
0 komentar:
Post a Comment